MENYIKAPI THRIFTING DI ERA MILENIAL BESERTA MENGENAL BERBAGAI MACAM DAMPAKNYA
Jumat, 29/03/2024 | Revalda Azhwa Firdaus
Tangerang, Di era milenial ini fenomena thrifting atau membeli barang bekas menjadi semakin populer di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.Thrifting tidak hanya dilakukan sebagai alternatif untuk berbelanja tetapi juga sebagai upaya untuk mengurangi dampak lingkungan dari produksi barang baru.Sampai saat ini kita banyak menemukan toko atau gerai yag banyak menjual barang bekas yang ramai dikunjungi oleh berbagai kalangan khususnya generasi muda. Bahkan di zaman yang semakin canggih ini kita sangat mudah menemukan berbagai macam pilihan toko baju bekas melalui internet yang akrab disebut online thrift shop.
Selain menyajikan harga miring, beberapa thrift shop menghadirkan high brand dengan kualitas yang baik membuat konsumen memburu pakaian, terutama yang berasal dari luar negeri. Di Indonesia, mengacu pada hasil survei Goodstate mengenai preferensi gaya fesyen generasi muda Indonesia yang dilaksanakan pada 5-16 Agustus 2022 dengan melibatkan 21 responden, mayoritas responden atau sekitar 49,4% mengaku pernah membeli pakaian bekas dari hasil thrifting.
Selain
menguntungkan, pakaian bekas juga memiliki banyak dampak negatif diantaranya;
² Berdampak buruk
untuk perekonomian
Dampak yang
dihasilkan oleh perilaku lebih memilih barang bekas secara berlebihan berdampak
buruk bagi UMKM di Indonesia, pasalnya banyak pedagang pakaian lokal yang sepi
pembeli. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus lebih bijak
menyikapi thrifting ini.
² Berdampak buruk bagi
kesehatan
Seperti yang kita ketahui sebelumnya, pakaian yang kita beli di thriftshop kita tidak dapat mengetahui asal usul pengguna pakaian tersebut sebelumnya, dan kita tidak dapat memastikan apa yang terjadi dan penyakit seperti apa yang hinggap di orang tersebut. Hal tersebut yang menyebabkan menularnya penyakit tertentu.
Adapun tanggapan Vini selaku konsumen
yang menjadikan thrifting menjadi hal yang menyenangkan dan
menguntungkan
" menurutku, seru aja sih
thrifting. banyak pilihan baju yang branded dengan kualitas yang
lumayan bagus, cuman ya itu. kita sebagai pembeli harus teliti memilih baju
nya"
Banyak sekali pro dan kontra mengenai dampak thriftshop di era sekarang ini. Terlebih lagi, brand lokal sedang berusaha mengembangkan pasarnya di mata fesyen Indonesia khususnya di kalangan remaja.
Begitu pula tanggapan Sumi, ibu dari
seorang anak ini yang sampai sekarang masih menjadikan thrifting sebagai
hobi nya
" aman aja sih, selagi kita pintar memilih baju yang masih layak pakai dengan harga murah, apalagi untuk dipake sehari hari"
Oleh Karena itu, kita sebagai kalangan generasi muda harus pintar menyikapi thrifting dan jangan sampai hal tersebut menjadi dampak negatif ke diri kita sendiri dan merugikan banyak pihak di lingkungan kita.
Komentar
Posting Komentar