DAMPAK KENAIKANNYA HARGA BERAS BAGI IBU RUMAH TANGGA, TERNYATA INI DAMPAKNYA !
Selasa, 26/03/2024 | Shindy Aulia Zahwa
Tangerang, Pedagang pasar Curug, kab. Banten, menyebut kenaikan harga beras yang terjadi sejak empat bulan terakhir hingga menyentuh harga Rp14.000 per kilogram untuk beras medium dan Rp18.000 per kilogram untuk beras premium adalah yang paling tinggi.
Akibatnya banyak warga yang rela mengantri lama untuk
mendapatkan beras murah, tak sedikit pula yang mengganti beras dengan ubi ubian
atau kentang yang sama sama memiliki kandungan karbohidrat.
Hal ini sudah terjadi sejak tanggal 23 desemberi 2023. Yang semula harga beras berpatok pada Rp.9.000 -10.000 per kilo gram hingga saat ini menjadi Rp.15.500 - 15.650 per kilo gram. Ini diduga terjadi akibat adanya penurunan pasokan beras namun jumlah permintaan beras tidak banyak berubah. Kenaikan harga beras ini sangat terasa oleh beberapa pihak salah satunya ibu rumah tangga.
Sofie (49 tahun) seorang ibu rumah tangga asal kabupaten
banten mengaku merasa keberatan dan
meminta pemerintah lebih cepat menyelesaikan permasalahan kenaikan harga beras.
“saya sangat keberatan, harga naiknya ga kira kira sedangkan
kita belum beli kebutuhan lainnya. Saya harap pemerintah bisa cepat selesaikan
masalah ini dan kembalikanlah ke harga semula “ ujar sofie saat di wawancara.
Dapat dilihat bahwa masyarakat terkhususnya ibu rumah tangga
merasa keberatan akibat permasalahan kenaikan harga beras, terlebih lagi beras
adalah bahan pokok utama di indonesia.
Tetapi adapun
beberapa masyarakat yang mengatasi masalah ini dengan mengganti beras dengan
ubi,kentang, dan singkong. Menurut mereka kenaikan harga beras ini memang
tinggi, tetapi yang terpenting adalah pemasukan kandungan karbohidrat dan
karbohidrat tidak hanya terkandung di dalam nasi tetapi bisa kita dapatkan juga
melalui ubi, singkong , dan kentang.
Komentar
Posting Komentar